Sumber: Reuters/Lee Smith
SABANEWSINDO.com – Pep Guardiola mengugkapkan kemungkinan dirinya untuk “pensiun” di tengah kegagapan Manchester City mempertahankan gelar.
Pelatih asal Spanyol ini telah mencatat periode kesuksesan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Etihad Stadium sejak kedatangannya pada tahun 2016. Guardiola telah memenangkan lima gelar Premier League, termasuk memenangi treble bersejarah musim lalu.
Menjelang lawatan timnya ke Aston Villa pada tengah pekan, Guardiola mengklaim dirinya bisa mengakhiri karier manajerialnya jika City mengulangi prestasi tersebut.
“Jika kami memenangkan treble musim ini, saya akan pensiun,” tandas Guardiola kepada Amazon Prime Video Sport.
“Itu sudah pasti. Saya tahu ini sangat sulit, banyak tim luar biasa yang tampil di Inggris dan hanya satu tim, yaitu Sir Alex Ferguson yang berhasil melakukannya dan kami sendiri musim lalu.
“Saat kami berbicara, bersiaplah dengan baik untuk laga pertama dan bagaimana kami mencoba melakukannya, lalu menjalani pertandingan kedua dan sekarang yang ketiga.”
“Kami akan melihat level kami dan kompetisi itu sendiri yang menentukan level Anda, lawan yang menentukan, tantangannya lebih tinggi tetapi pada bulan September, Oktober, November, membicarakan gelar juara, lupakan saja.”
Sayangnya, harapan Guardiola dan City untuk kembali meraih treble mendapat pukulan telak di Villa Park setelah ditekuk Aston Villa 1-0 dinihari tadi.
Artinya, mereka belum pernah menang di Premier League selama lebih dari sebulan. Pasukan Guardiola kini berada di urutan keempat dan enam poin di belakang pemuncak klasemen saat ini Arsenal, yang memetik kemenangan atas Luton.
Baca juga: Manchester City Dalam Kesulitan, Pep Guardiola Cari Solusi
“Tim yang lebih baiklah yang menang,” aku manajer City setelah kekalahan dari Villa.
“Saya berkata kepada para pemain: ‘Dalam sepak bola, hal ini terjadi. Saya tahu Anda ingin menang, saya tahu Anda telah mencobanya, karena Anda telah membuktikannya kepada saya dan semua orang berkali-kali.’
“Sekarang hasilnya tidak begitu bagus seperti biasanya [sebelumnya]. Saya harus memikirkannya. Saya harus tidur, untuk berefleksi, saya harus melihat pertandingannya, bagaimana para pemain melakukannya dan mencoba melakukannya.
“Itu sangat sulit karena mereka sangat fisik dan mampu mengendalikan banyak aspek. Itulah alasan mengapa mereka ada di atas sana, memainkan sepakbola yang bagus dan kami tidak bisa melakukannya,” pungkasnya.