Sumber: Instagram @inter
SABANEWSINDO.com – Inter Milan tidak memasang target yang neko-neko di fase grup Liga Champions musim ini. Itulah kenapa raksasa Italia tersebut tidak bersedih meski hanya mampu finis di peringkat kedua Grup D.
Nerazzurri finis di peringkat kedua dengan raihan 12 poin, hasil dari tiga kemenangan dan tiga hasil imbang dari enam laga. Jumlah poin mereka sama seperti Real Sociedad yang keluar sebagai juara grup.
Pada Rabu (13/12/2023) dini hari, kedua tim teratas Grup D tersebut saling bertatap muka di Giuseppe Meazza. Ini adalah peluang besar bagi Inter untuk keluar sebagai juara grup jika mampu meraih kemenangan.
Sayangnya, kemenangan gagal digapai meski Inter bermain di hadapan pendukungnya sendiri. Inter Milan tidak mencetak gol. Untung, gawangnya juga bebas dari kebobolan sehingga pertandingan berakhir imbang 0-0.
Finis di peringkat kedua bukan sesuatu yang baik. Pasalnya, Inter harus berhadapan dengan salah satu dari juara grup di babak 16 besar nanti. Bayern Munchen, Arsenal, dan Real Madrid contohnya.
Baca juga: Simone Inzaghi Dapat Julukan Baru dari Fans Inter Milan: Jin dari Piacenza
Kendati demikian, Simone Inzaghi selaku pelatih Inter Milan enggan menangisi kegagalan timnya keluar sebagai juara grup. Ia malah merasa puas dengan keberhasilan Nerazzurri melaju ke babak 16 besar.
“Kami tahu bahwa peringkat kedua akan mendapatkan hasil undian yang berat, tapi saya tidak ingin melihat wajah yang bersedih. Saya ingin melihat senyuman seolah kami finis di fase grup tanpa kekalahan,” katanya kepada Sky Sport Italia.
“Kami menginginkan kemenangan lagi di depan pendukung kami, tidak berhasil. Tapi kami mencoba sampai menit ke-95. Kami bertemu lawan yang berkualitas dan Inter memiliki peluang mencetak gol terbaik,” lanjutnya.
Situasinya bisa terbalik jika Inter memainkan tim terbaiknya sejak menit awal. Namun Inzaghi memilih mengistirahatkan sejumlah pemain pentingnya seperti Lautaro Martinez, yang baru dimainkan di babak kedua.
Inzaghi memiliki alasan tersendiri soal keputusan tersebut. Ia berkata kalau Inter membutuhkan para pemain terbaiknya tetap bugar sampai akhir musim. Jadi, mengistirahatkan mereka adalah sebuah keputusan yang harus diambil.
“Kami sudah sampai di bulan Desember, kami harus sampai di bulan Juni dengan Lautaro, [Nicolo] Barelloa, dan yang lain dalam keadaan utuh,” lanjut pria yang juga pernah melatih Lazio tersebut.
“Mereka juga menjalani tugas internasional, jadi tidak pernah benar-benar diberi kesempatan untuk beristirahat dan mereka butuh itu. Menurut saya, itu harus jadi prioritas. Saya sangat puas dengan tim dan kami harus melanjutkan di arah ini.”
(Sky Sport Italia)