Xavi Hernandez | Sumber: Albert Gea
SABANEWESINDO.com – Manajer Barcelona Xavi Hernandez meminta media lokal Barcelona bersatu memberikan dukungan di tengah performa buruk.
Kekalahan dari Royal Antwerp membuat Barcelona menelan empat kekalahan dalam sembilan pertandingan. Barcelona juga tak boleh lagi meraih hasil negatif jika ingin bisa mengejar ketertinggalan dari Real Madrid.
Ada pun hasil laga melawan Antwerp juga memicu bergaram spekulasi, termasuk keretakan hubungan dengan Direktur Olahraga Deco. Xavi menanggapi situasi ini sebagai hal yang disayangkan karena orang-orang di internal dan sekitar klub tidak berdiri bersama dalam menghadapi kesulitan.
“Ini terjadi tahun lalu. Apa yang mengejutkan saya adalah bahwa orang langsung menyerah di masa sulit pertama. Saatnya bersatu, dan saya tidak mengerti ‘entorno’ [lingkungan]. Media harus bersatu. Aneh bagi saya, kami bukan Culer yang tidak bersatu.”
“Tahun lalu lebih buruk. Kami lebih buruk musim lalu. Narasi yang disampaikan bukanlah kenyataan. Kami bisa memenangkan keempat gelar tersebut, kami telah memainkan pertandingan yang sangat bagus dan tahun lalu hal itu telah dicapai, dua gelar telah dimenangkan.”
Baca juga: Round-Up Liga Champions: Manchester City Sapu Bersih Kemenangan, Barcelona Tumbang
Xavi juga menekankan pentingnya tim untuk bisa menjalani periode performa yang stabil
“Kami membutuhkan stabilitas,” tandasnya.
“Kami memiliki proyek pemenang. Buktinya, kami adalah juara La Liga dan Piala Super saat ini. Kita tahu bahwa sepak bola tidak memiliki ingatan. Ketika saya mengatakan bahwa proyek ini sedang dibangun, maka akan ada kendala dan kami akan keluar dari situ. Tetapi jika pada saat pertama kali kita memasuki depresi berat, hal itu tidak akan berlanjut. Jika kami seri atau kalah di Valencia, kami melanjutkan proyek dan stabilitas diperlukan, stabilitas di era pasca-Messi, sangat rumit”.
Xavi, yang bermain di Barcelona selama hampir dua dekade, dan kini telah menjabat sebagai manajer selama lebih dari dua tahun, bahkan mengaku bingung dengan reaksi terhadap permainan yang ditunjukkan timnya.
“Aku tidak memahaminya. Tahun lalu saya memahami kegaduhan ketika kami tersningkir dari Liga Champions, namun saya tidak memahaminya tahun ini. Kami sudah lolos terlebih dahulu, kami sedang dalam perebutan gelar juara La Liga, tentu saja kami perlu meningkatkan diri, namun kami sedang dalam perlombaan, kami masih harus memainkan Copa Del Rey dan Piala Super. Saya tidak mengerti apa pun. Mungkin ini saya, tapi inilah saatnya untuk bersatu, percaya pada proyek ini. Kami memerlukan stabilitas, namun hal itu sangat sulit dilakukan di klub ini. Ini adalah klub tersulit di dunia karena lingkungannya,” tegas Xavi.
Meskipun Xavi benar bahwa mereka masih bersaing untuk empat kompetisi, penampilan timnya, dengan beberapa pengecualian, sangat buruk terlepas dari lawannya. Salah satu hal yang menjadikan Xavi paling berharga sebagai penunjukan adalah kemampuannya menangani ‘entorno’, dan memahami cara kerja klub. Jika kemampuannya melemah, hal itu bisa menjadi pukulan fatal bagi ambisinya bersama klub.