Sumber: Situs resmi The Super League
SABANEWSINDO.com – European Super League dipastikan bisa bergulir setelah Pengadilan Uni Eropa menyatakan pelarangannya tidak sah. Pihak penyelenggara kemudian bergerak cepat dengan membeberkan format kompetisinya ke publik.
Seperti diketahui, gagasan European Super League muncul pada tahun 2021 lalu dengan inisiasi oleh sejumlah klub papan atas Eropa. Barcelona, Real Madrid, dan Juventus diklaim sebagai para pendiri utamanya.
Ketika itu, ada 12 tim yang telah menyatakan partisipasinya di ajang European Super League. Namun, satu persatu, klub-klub yang telah menyatakan ikut memutuskan untuk mundur karena desakan dari penggemar.
Klub terakhir yang menarik keikutsertaannya di ajang tersebut adalah Juventus. Itupun, mereka mundur setelah Andrea Agnelli melepas posisinya sebagai presiden klub. Seperti diketahui, Agnelli juga disebut sebagai otak dari European Super League.
European Super League mendapatkan penolakan keras, khususnya dari federasi sepak bola tertinggi seperti FIFA dan UEFA. Mereka mengecam kompetisi tersebut karena tidak berada di bawah naungannya.
Baca juga: Jadwal Premier League Direvisi, Sejumlah Big Match Juga Digeser
Ancaman tegas dilontarkan oleh UEFA terhadap setiap pemain dan klub yang berpartisipasi di European Super League. Lantas, hal ini digugat ke Pengadilan Uni Eropa. Setelah melalui proses panjang, Pengadilan Uni Eropa lalu memtuuskan pelarangan dari UEFA dan FIFA tidak sah.
Pengadilan menyebutkan bahwa pelarangan itu bertentangan dengan hukum yang berlaku. Mendengar keputusan tersebut, A22 selaku penyelenggara European Super League langsung membeberkan format terbarunya ke muka umum.
Kompetisi ini akan melibatkan sebanyak 64 tim yang terbagi dalam tiga kelompok liga. Kategori Star – yang tertinggi – diikuti oleh 16 klub. Mereka akan terbagi lagi dalam dua grup berbeda yang berisikan masing-masing delapan tim.
Kemudian kasta kedua European Super League, Gold, kurang lebih memiliki format yang serupa. Sementara liga yang ketiga, Blue, diikuti oleh 32 tim terbagi dalam empat grup masing-masing beranggotakan delapan klub.
Semua liga yang telah disebutkan di atas hanya akan memainkan 14 pertandingan per musimnya, terbagi atas tujuh laga kandang dan tujuh tandang. ESL juga memiliki liga wanita yang diikuti oleh 32 tim.
Setelah fase liga beres, sebanyak delapan klub di masing-masing kasta akan bersaing dalam fase gugur yang dimulai dari tahap perempat final. Fase gugur akan digelar dengan skema dua leg hingga semifinal, dan sang juara ditentukan di partai final yang digelar di lokasi netral.
Lalu, untuk promosi dan degradasi, skemanya terbilang cukup unik. Pada Gold League, tim terbawah dari dua grup akan terdegradasi ke Blue League. Sementara finalis Blue League berhak promosi ke Gold League.
Lalu, sebanyak 20 dari 32 klub yang tergabung dalam Blue League akan meninggalkan kompetisi di akhir musim. Mereka akan digantikan oleh klub-klub lain yang disesuaikan dengan pencapaian di kompetisi domestik masing-masing.
(Sky Sports)