Sumber: Instagram @deanhuijsen
SABANEWSINDO.com – Dean Huijsen harus berterima kasih karena kesempatan yang diberikan AS Roma untuk unjuk gigi di kancah sepak bola Italia. Namun bukan berarti dirinya menutup pintu buat kembali ke pelukan Juventus.
Huijsen menjadi salah satu pilihan di lini pertahanan AS Roma sejak pertama kali berlabuh di Olimpico Stadium pada bulan Januari. Pelatih yang memberinya kepercayaan untuk berdiri di jantung pertahanan adalah Jose Mourinho.
Kendati kursi kepelatihan telah berganti sosok, jasa pemain berusia 18 tahun itu tetap digunakan hingga sekarang. Bahkan kabarnya, Roma ingin mencoba mengikat Huijsen dengan kontrak permanen.
Ya, seperti diketahui, Huijsen berstatus sebagai pemain pinjaman dari Juventus. Kontrak peminjamannya itu sendiri hanya berlaku selama enam bulan, yang artinya pemain Timnas Spanyol U-21 itu harus cabut pada akhir musim.
Roma tampaknya harus gigit jari. Sebab menurut laporan terakhir, Juventus tidak tertarik melepas Huijsen dengan status permanen. Pun kedua klub tidak memiliki kesepakatan terkait kewajiban membeli di akhir masa pinjaman.
Baca juga: Paul Pogba Belum Habis Di Tim Nasional Prancis
Huijsen sendiri tidak menutup peluang untuk bertahan di Roma. Namun untuk saat ini, ia meyakini kalau dirinya akan pulang ke Juventus. Sang bek juga berencana untuk merebut tempat di skuat Bianconeri musim depan.
“Roma tidak memiliki opsinya, tapoi saya mempelajari bahwa apapun bisa terjadi dalam dunia sepak bola. Sudah jelas, saya akan kembali ke Juventus dan membuat diri tersedia,” katanya kepada Gazzetta.
“Mereka adalah klub besar pertama yang percaya kepada saya, dan saya hanya bisa berterima kasih kepada mereka,” lanjutnya. Musim ini, Huijsen sempat tampil dalam satu laga bersama Bianconeri.
Huijsen sejatinya sempat mendapatkan kesempatan untuk menyusul pemain Juventus NextGen juga, Matias Soule, ke Frosinone. Namun tawaran dari AS Roma membuatnya tak bisa berpikir dua kali.
“Ketika saya ditawari untuk bergabung dengan Roma, saya langsung menyukai idenya. Pertama karena mereka adalah klub hebat dan karena sulit untuk mengatakan tidak ketika Mourinho menghubungi,” cerita Huijsen.
“Saya berpikir mereka menghubungi saya karena mereka butuh saya, tapi saya sudah menaklukkan sisanya. Setiap menit saya bermain adalah hasil dari kerja keras dan juga pengorbanan,” pungkasnya.
(Gazzetta)