SABANEWSINDO.com – Penasihat Red Bull Helmut Marko yakin kepindahan sensasional Lewis Hamilton ke Ferrari dari Mercedes akan berdampak lebih besar pada balap F1 dibandingkan film dokumenter Netflix F1 ‘Drive to Survive’.
Sumber: Reuters/Amanda Perobelli
Kepindahan Hamilton ke Ferrari untuk musim F1 2025 diumumkan awal bulan ini. Secara umum, tak sedikit yang menganggapnya sebagai transfer pembalap terbesar dalam sejarah olahraga tersebut.
Mempertimbangkan peralihan Hamilton ke Ferrari mulai tahun depan, Marko yakin kepindahan tersebut hanya akan ‘melemahkan’ Mercedes.
“Hal ini benar-benar mengejutkan saya, terutama pada waktunya,” kata Marko kepada media Austria oe24. “Meskipun itu adalah sensasi olahraga.
“Anda bertanya-tanya bagaimana hal itu bisa terjadi. Mercedes disusul oleh Ferrari pada paruh kedua musim 2023 dan McLaren juga lebih cepat. Mungkin Hamilton telah menyadari sesuatu yang belum diketahui dunia luar.”
“Hal ini tidak mengubah apa pun bagi kami, namun saya melihatnya sebagai sebuah pelemahan bagi Mercedes. Dan apakah hal ini membuat Ferrari lebih kuat masih harus dilihat. Secara keseluruhan, hal ini memiliki dampak yang luar biasa, hingga ke harga saham. Sangat bagus bahwa sesuatu sedang terjadi.”
Baca juga: Lewis Hamilton Bakal Jalani Musim Yang “Aneh” Bersama Mercedes
Film dokumenter Netflix F1 ‘Drive to Survive’ dianggap sebagai salah satu alasan besar mengapa olahraga ini berkembang pesat dalam lima tahun terakhir.
Marko menilai kepindahan Hamilton ke Ferrari akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi olahraga ini.
“Biasanya dalam situasi seperti ini Anda sudah lebih memikirkan tim baru,” tambah Marko.
“Tim saat ini [Mercedes] tidak bisa lagi melibatkan dia dalam inovasi besar pada mobil, karena tentu saja dia akan membawanya [ke Ferrari]. Untuk F1, hal ini sangat bagus, lebih baik dari Netflix.”
Kepindahan ini akan membuat Hamilton balapan di luar keluarga Mercedes untuk pertama kalinya dalam karir F1-nya.
Hamilton adalah rival utama Red Bull untuk memperebutkan gelar pada tahun 2021, berhadapan langsung dengan Max Verstappen, yang berpuncak pada akhir yang dramatis.
Dalam beberapa musim terakhir, Hamilton dan Mercedes belum menjadi ancaman bagi Red Bull di tengah dominasi mereka sejak awal era ground effect.