Jose Mourinho | Sumber: Reuters/Alberto Lingria
SABANEWSINDO.com – Jose Mourinho ikut berkomentar mengenai kondisi Manchester United yang sedang tidak baik-baik saja. Menurut pelatih AS Roma tersebut, ada pemain dan staf klub yang menghambat tim bisa meraih kesuksesan.
Mourinho mengklaim dia pernah mengirimkan peringatan kepada Manchester United hanya dua bulan setelah menempati kursinya sebagai manajer. Namun sejumlah staf pemain dan pelatih masih tetap berada di klub hingga saat ini.
“Masih ada orang-orang itu di klub tersebut, dan ketika saya mengatakan orang, yang saya maksud adalah bukan hanya beberapa pemain, tetapi juga beberapa orang lain yang bukan pemain, yang masih ada ketika saya memberi tahu [United] setelah dua bulan: ‘Dengan orang-orang ini, Anda tidak akan pernah bisa juara.’ Dan mereka masih di sana,” katanya.
Mourinho adalah manajer United dari 2016 hingga 2018, memenangkan Liga Europa dan Piala Carabao di musim pertamanya. Musim berikutnya, dia membawa Setan Merah finis di peringkat kedua di Premier League di belakang Manchester City asuhan Pep Guardiola, dan mereka kalah di final Piala FA dari Chelsea.
Namun, musim ketiga Mourinho di klub itu terhenti karena pelatih berusia 60 tahun itu dipecat pada Desember 2018 setelah serangkaian hasil yang mengecewakan.
Pelatih asal Portugal, yang kini melatih Roma, menjelaskan bagaimana waktunya di klub membawanya mengubah gaya kepelatihannya.
“Di Manchester United, saya mengganti pemain di babak pertama… agennya kemudian menuduh saya melakukan intimidasi,” katanya.
“Saya harus berubah. Saya ingat saat-saat ini, dan saya menertawakan saat-saat ini, tetapi ini adalah waktu yang berbeda.”
United belum meraih banyak kesuksesan sejak masa jabatan Mourinho, selain memenangkan Piala Carabao awal tahun ini.
Mereka saat ini berada di urutan ketujuh di klasemen Premier League di bawah manajer Erik ten Hag dan tersingkir dari babak grup Liga Champions UEFA.
Baca juga: Virgil van Dijk Kesal Sama Manchester United: Mereka Sibuk Buat Satu Poin!
Mourinho mengklaim dia masih diapresiasi oleh para penggemar United hingga saat ini, meski masa kerjanya di klub berakhir dengan buruk.
“Para penggemar tahu betapa saya mencintai klub ini dan saya pernah pergi ke sana [Old Trafford] bersama Sky, saya berada di dalam kotak penalti dan seluruh stadion menoleh ke arah saya sambil bertepuk tangan dan bernyanyi untuk saya,” katanya.
“Jika itu terjadi ketika saya pergi ke Inter, Madrid, Porto atau Chelsea, Anda berkata, ‘oke, ini karena segalanya yang kami menangkan’.
“Tetapi ketika Anda bergabung dengan Man United, klub dengan sejarah itu dan mereka melakukan itu untuk seorang pelatih, yang memenangkan Liga Europa, trofi juara, posisi kedua, dan Charity Shield, Anda sampai pada kesimpulan bahwa mereka tahu bahwa saya telah memberikan segalanya yang saya bisa.”