Sumber: Instagram @marcmarquez93
SABANEWSINDO.com – Marc Marquez akhirnya merasakan pengalaman yang dialami Luca Marini di Honda. Ia mengaku masih terbawa kebiasaan mengendarai motor di tim lamanya. Padahal, Ducati harus dikendarai dengan cara berbeda.
Tidak heran, sebab Marquez membela Repsol Honda selama 11 tahun lamanya. Ibarat kata, ia sudah menyatu dengan motor di tim lama. Sehingga dirinya membutuhkan waktu beradaptasi dengan motor dari Ducati.
Luca Marini mengalami hal serupa. Seperti diketahui, Marini meninggalkan Ducati untuk memenuhi pinangan Honda sebagai pengganti Marquez. Marini merasa bahwa dirinya butuh waktu untuk beradaptasi karena motornya sangat berbeda.
Marquez sepakat dengan Marini. “Benar-benar berbeda, cara menggunakan ban belakangnya. Untuk alasan itu, saya masih mengendarai Ducati seperti Honda,” tuturnya usai menjalani hari kedua tes di Sepang, dikutip Crashnet.
“Di Valencia baik-baik saja. Tapi di sini? Tidak. Saya harus melepas kebiasaan 11 tahun dengan satu motor. Ini sulit. Khususnya saat anda berada dalam ritme, itu lebih mudah, sebab anda punya lebih banyak waktu.”
Baca juga: Transformasi Repsol Honda, Luca Marini Suka Motor Barunya!
Masalah utamanya terletak ketika Marquez menjalani sesi time attack. Pada sesi itu, Marquez mengaku harus menggunakan instingnya. Saat itulah kebiasaannya mengendarai Honda jadi keluar.
“Dalam time attack, anda tidak berpikir. Anda melaju dengan insting. Jika saya mengendarai motornya dengan insting, saya mengendarainya seperti Honda. Itu bukan cara terbaik untuk mengendarai motor ini. Masih dalam proses,” lanjutnya.
Sampai di Sepang, Marquez masih belum mengutak-atik motornya. Ia menggunakan aturan standar yang kurang lebih sama seperti pembalap Ducati lainnya. Ini bertujuan agar pria asal Spanyol itu bisa beradaptasi dengan motor barunya.
“Saya menggunakan aturan standar dari pembalap Ducati lainnya. Saya tidak ingin kehilangan jalan. Saya tidak ingin menggunakan aturan lainnya. Sebab ini aturan yang saya pakai kemarin,” Marquez menambahkan.
“Hari ini bekerja dengan lebih baik. Artinya saya semakin memahami motor ini. Teknisi saya mencoba memahami gaya balapan saya. Kami melakukan perubahan besar pada motor. Ada positif, ada negatifnya. Pada akhirnya, kami mengendarai dengan aturan yang sangat standar,” pungkasnya.
(Crashnet)