Sumber: Instagram @bayer04fussball
SABANEWSINDO.com – Xabi Alonso menjadi buruan banyak klub papan atas Eropa yang akan melakukan pergantian di kursi kepelatihan. Ada dua tim yang disebut-sebut memiliki kans paling besar, yakni Bayern Munchen dan Liverpool.
Kans keduanya terbilang besar karena Xabi Alonso punya sejarah di sana. Seperti diketahui, pelatih berkebangsaan Spanyol tersebut pernah memperkuat Bayern Munchen dan Liverpool ketika masih aktif sebagai pemain.
Alonso menarik perhatian dengan apa yang dirinya lakukan selama menukangi Bayer Leverkusen. Ia berhasil menyulap klub Jerman tersebut menjadi salah satu kandidat terkuat juara Bundesliga musim ini.
Aksi sulapnya jadi semakin menarik karena Xabi Alonso bisa mengangkat derajat Leverkusen. Ketika Alonso pertama kali datang, klub berjuluk Die Werkself itu mondar-mandir di dasar klasemen.
Ia resmi menduduki kursi kepelatihan Bayer Leverkusen pada bulan Oktober 2022. Dan pada akhir musim, ia menyumbang rentetan kemenangan hingga Die Werkself bisa finis di posisi enam dalam klasemen akhir.
Baca juga: Lawan Lazio, Bayern Munich Berharap Kontribusi Maksimal Pemain Ke-12
Catatan positif Bayer Leverkusen membuat Xabi Alonso jadi incaran banyak klub papan atas Eropa. Dan menurut kabar yang tersiar, Bayern Munchen dan Liverpool merupakan dua peminat terbesar.
Mengingat dua klub tersebut memiliki sejarah dengan Xabi, timbul sebuah pertanyaan besar. Ke mana Xabi akan pindah? Jawaban paling pastinya mungkin akan terlihat ketika musim 2023/24 sudah mencapai titik ujung.
Sejumlah laporan memiliki beberapa informasi terkait tujuan Alonso. Seperti diketahui Sky Deutschland, arsitek berumur 42 tahun itu disebut lebih tertarik bertahan di Jerman. Sehingga dalam hal ini, Bayern Munchen memiliki kans lebih baik.
Bayern Munchen sendiri disebut optimis, tapi berhati-hati dalam perburuan Xabi Alonso. Sebab perjalanan panjang Alonso ketika masih aktif bermain dulu tidak bisa dipandang sebelah mata.
Klub berjuluk Die Bavarians itu akan berpisah dari Thomas Tuchel pada akhir musim. Namun jika mereka tersingkir dari ajang Liga Champions, bisa jadi perpisahan tersebut terjadi lebih cepat.
(Sky Deutschland)